Tumpahan minyak atau oil spill merupakan peristiwa pencemaran perairan yang dapat terjadi karena perbaikan maupun kecelakaan dari pipa-pipa, kapal laut dan mesin yang beroperasi di perairan sehingga menyebabkan minyak tercampur ke air laut. Peristiwa ini bisa dikatakan hampir setiap tahun terjadi, mulai dari Peristiwa Refugio, Amerika Serikat pada Tahun 2015 hingga yang terbaru tahun 2020 yaitu kejadian tumpahan minyak MV Wakashio di Maritius. Di Indonesia peristiwa serupa juga pernah terjadi diantaranya yaitu peristiwa Montara (2009), peristiwa kerusakan pipa di Teluk Balikpapan (2018) dan peristiwa Pantai Karawang (2019). Peristiwa tumpahan minyak sebenarnya terjadi sehari-hari dalam jumlah yang lebih kecil. Efek samping adanya kandungan minyak di lautan yaitu dapat menyebabkan kerusakan sel hingga habitat organisme laut bahkan manusia juga dapat menerima dampaknya jika mengkonsumsi ikan atau produk makanan laut yang tercemar oleh minyak.

Untuk menangani masalah tersebut, para ahli banyak mengembangkan biosorben yang dinilai ramah lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem laut. Salah satu metode yang sedang dikembangkan yaitu nanokomposit antara magnetit (Fe3O4) dengan polimer alam (selulosa). Hal ini menjadi pemicu Tim PKM-RE Universitas Jember yang diketuai oleh Siska Nuri Fadilah (Mahasiswa Teknik Kimia UNEJ) serta dua anggota timnya I Made Arimbawa (Mahasiswa Teknik Kimia UNEJ) dan Sofiatul Hasanah (Mahasiswa Kimia UNEJ) untuk tertarik meneliti aerogel yang diaplikasikan sebagai biosorben untuk memisahkan minyak dengan air laut sebagai wujud keprihatinan tim ini terhadap peristiwa yang sering terjadi tersebut. Aerogel ini disintesis dari bahan alami yaitu pulp selulosa batang rami yang masih belum banyak diteliti sebelumnya. Selama penelitian dilakukan, tim ini dibimbing oleh Bapak Dr. M. Maktum Muharja Al Fajri, S.T. yang merupakan dosen Prodi Teknik Kimia UNEJ.

Tim ini berhasil lolos pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 2021 yang diadakan oleh Kemdikbudristek dalam bidang Riset Eksakta. Penelitian ini didukung dan memperoleh pendanaan maksimal sehingga penelitian aerogel juga dapat dilaksanakan secara maksimal. Penelitian ini mereka kerjakan selama empat bulan yang meliputi waktu untuk studi literatur, pengambilan bahan baku, sintesis aerogel hingga uji karakteristiknya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Dasar dan Proses Teknik Kimia, Universitas Jember dengan bahan baku (batang rami) yang diperoleh langsung dari kebun Balittas (Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat) yang berlokasi di Malang, Jawa Timur.