Program Studi S1 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Jember, kembali menggelar kegiatan luar biasa di tengah pandemi Covid-19 bertajuk “The 2021 UNEJ Summer School on Biobased Chemical”. Kegiatan ini terdiri dari lima bagian yang akan diadakan setiap tahun. Bagian pertama akan diadakan secara virtual dari Agustus hingga Oktober 2021.
Pada hari Selasa, 24 Agustus 2021 diselenggarakan The 2021 UNEJ Summer School on Biobased Chemical Chapter 1 Series 1 dengan tema “The Valorization of Lignin and Rice Straw Residu” dengan menghadirkan pembicara Prof. Ho-Shing Wu dari Chemical Engineering Department Yuan Ze University, Taiwan.
Dalam kegiatan ini, bertindak sebagai Master of Ceremony (MC) adalah Adelia Rosalia mahasiswa Teknik Kimia 2018, dan di moderatori oleh Mr. Hanggara Sudrajat, Ph. D., kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Jember, Prof. Slamin, dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi luar biasa kepada Program Studi S1 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Jember atas penyelenggaraan Summer School. Beliau menyampaikan ini momen yang tepat dengan tema yang luar biasa, dan mengharapkan dengan adanya kegiatan ini, peserta bisa menambah ilmu dan wawasan dari pemateri yang luar biasa.
Pada acara UNEJ Summer School Series 1, Prof. Ho-Shing Wu menyampaikan materi tentang rice straw residue (jerami) yang merupakan produk sampingan dari produksi beras dan tergolong sebagai limbah pertanian yang paling melimpah, dapat diperbarui, sederhana dan harga yang tergolong murah. Jerami padi memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang tinggi. Prof. Ho-Shing Wu menjelaskan bahwa pada umumnya pengelolaan jerami adalah dengan dibakar, tentunya ini akan mengurangi nilai pemanfaatan lignin dan menyebabkan pencemaran lingkungan yang signifikan. Padahal, jika menerapkan fraksinasi yang efektif dan pemanfaatan penuh pada komponen jerami dapat mengurangi polusi lingkungan dan konsumsi sumber daya.
Komponen lignin adalah polimer organik alami terbesar kedua yang tak ada habisnya, dan mewakili lebih dari 20% dari total massa biosfer bumi. Lignin merupakan biopolimer berbasis fenol dan memiliki kandungan karbon lebih tinggi dari pada oksigen, sehingga kandungan energi nya lebih besar dari pada selulosa. Hal ini menjadikan lignin sebagai bahan baku untuk memproduksi bahan bakar dan senyawa aromatik seperti fenol, benzena, toluena, xilen, dan material komposit lainnya.
Dengan adanya pemaparan pengetahuan dari Prof. Ho-Shing Wu, diharapkan dapat menjadi lecutan untuk para akademisi, peneliti dan rekan-rekan mahasiswa untuk lebih mengeksplorasi dan meningkatkan nilai mutu potensi dari jerami padi dan juga lignin untuk kebermanfaatan lingkungan dan masa depan