Kuliah Luring vs Daring
Lembaga pendidikan menjadi salah satu sarana untuk menyiapkan mahasiswa menjadi manusia yang beradab dan berilmu. Dengan adanya pendidikan, maka pola pikir, sikap mental dan orientasi berpikir menjadi target dalam pembentukan generasi selanjutnya. Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam menanggulangi tingkat kebodohan dan kemiskinan di Indonesia. Urgensinya pun cukup besar dalam mengelola kehidupan calon generasi penerus bangsa. Namun, dunia sempat dikejutkan dengan suatu wabah penyakit yang sangat meresahkan, yang dikenal dengan Covid-19. Pergerakan virus yang sangat cepat dan tak bisa lagi dikendalikan menyebabkan ratusan ribu manusia terpapar wabah ini. Tak heran, puluhan ribu orang pun meninggal pada saat itu. Penularan virus melalui kontak sosial antara manusia sulit diprediksi dan tak bisa dihindari sehingga penyebarannya sangat pesat. Penanganan yang rumit membuat seluruh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia membuat peraturan sangat ketat. Salah satu penerapan kebijakan ini berdampak pada dunia pendidikan yang lingkupnya nasional, mulai dari tingkat pendidikan terendah sampai tertinggi. Pendidikan dilaksanakan secara daring dari rumah masing-masing. Hal ini dilakukan semata-mata sebagai salah satu kiat memutus mata rantai penyebaran virus dengan membatasi interaksi sosial atau biasa dikenal dengan istilah social distancing.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring ini dilakukan tanpa melalui tatap muka langsung, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet, dsb. Sedangkan pembelajaran luring merupakan singkatan dari pembelajaran di luar jaringan atau dengan istilah offline. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran konvensional yang sering digunakan sebelum adanya virus yang mewabah secara luas ini.
Dari adanya sistem pembelajaran tersebut, pasti terdapat plus minus yang dirasakan oleh para mahasiswa. Berbeda dengan semester sebelumnya, perkulihan semester gasal Tahun Akademik 2022/2023 di Prodi Teknik Kimia Universitas Jember sudah dilaksanakan secara luring. Pada masa peralihan ini, mahasiswa pun merasakan perbedaannya dengan sistem perkuliahan daring. Mengapa demikian? sebab peralihan tersebut merubah kebiasaan dan segala hal yang sudah menjadi rutinitas mahasiswa. Pembelajaran luring atau biasa dikenal dengan offline telah membentuk kepribadian mahasiswa lebih displin, terutama ketika memasuki kelas. Beberapa jam sebelum kelas dimulai, mahasiswa harus menyiapkan barang-barang atau ATK, dengan harapan tidak ada kata terlambat sehingga peraturan kelas pun dilaksanakan sesuai dengan yang sudah disepakati. Selain itu, pembelajaran yang dilakukan dengan offline ini juga lebih kondusif karena ada interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa.
Namun tak bisa dipungkiri, adanya kuliah daring merupakan salah satu wujud adaptif terhadap tuntutan perubahan. Sesuai dengan pengertian yang dijelaskan sebelumnya, dalam sistem ini para dosen dan mahasiswa dibantu dengan adanya teknologi sebagai media penghubung dalam jarak jauh. Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Mereka dapat belajar kapan pun dan dimana pun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar secara daring tentunya juga memiliki tantangan tersendiri bagi mahasiswa, selain harus memperhatikan kekondusifan suasana sekitar, mahasiswa juga membutuhkan koneksi internet yang stabil dan memadai. Keefektifan belajar dalam sistem luring maupun daring pasti punya kelebihan dan kekurangan, tergantung dari sudut pandang masing-masing mahasiswa.