Oleh: Siti Aisyah
Program Studi S1 Rekayasa/Teknik Kimia telah menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Pengembangan Biobased Additive untuk Bahan Bakar Minyak” yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Mohammad Nasikin, M.Eng. (Departemen Teknik Kimia, UI) dan “Circular Economy in Bioenergy for Indonesia” oleh Dr. Ichsan, S.T., B.Sc.(Hons.), M.Sc., P.D.Eng. (Kopetindo). Kuliah tamu dilaksanakan pada hari Rabu, 03 Juli 2019 bertempat di Auditorium Fakultas Teknik Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh civitas akademika Prodi Tekkim. Moderator acara ini adalah Ari Susanti, S.T., M.T. (dosen Prodi Tekkim Universitas Jember). Materi yang disampaikan oleh kedua narasumber sangat menarik sehingga banyak mahasiswa yang bertanya saat sesi tanya jawab.
Dengan narasumber yang sama juga dilaksanakan Workshop “Evaluasi Kurikulum dalam Rangka Revitalisasi Kurikulum Prodi Teknik Kimia”. Kegiatan ini dilaksanakan setelah acara kuliah tamu selesai dengan narasumber yang sama. Pada workshop ini, Prof. Nasikin dan Dr. Ichsan memberikan beberapa masukan terkait kurikulum Teknik Kimia. Kurikulum seharusnya disusun berdasarkan profil lulusan yang diinginkan dan memiliki ciri khas tertentu yang berbeda dengan lulusan Prodi Tekkim dari perguruan tinggi lain sehingga kelak diharapkan mampu bersaing di dunia kerja. Tahapan penyusunan kurikulum prodi meliputi perumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL), pembentukan mata kuliah, dan penyusunan mata kuliah.
Tahap penyusunan CPL: (1) Penetapan Profil Lulusan, berdasarkan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan setelah menyelesaikan studi. Ditetapkan berdasarkan kajian dengan lingkup kebutuhan pemerintah, dunia usaha/industri, dan pengembangan ilmu. (2) Penetapan kemampuan (sesuai dengan profil), mencakup unsur: sikap, pengetahuan, ketrampilan umum dan khusus. Merumuskan CPL, sesuai KKNI dan SN Dikti, dapat merujuk ke kompetensi yang dikembangkan secara nasional maupun internasional (misalnya ABET). Syarat CPL adalah jelas, dapat diamati, dapat diukur, dapat dicapai dalam proses pembelajaran, dapat didemonstrasikan, dan dapat dinilai pencapaiannya. Pertanyaan yang sering muncul ketika menyusun CPL adalah: (a) Apakah disusun berdasarkan SN-DIKTI?; (b) Apakah disusun bedasarkan level KKNI?; (c) Apakah menggambarkan visi misi PT, Fakultas atau jurusan?; (d) Apakah dirumuskan berdasarkan profil lulusan?; (e) Apakah profil lulusan sesuai bidang kerja?; (f) Apakah dapat dicapai dan diukur?; (g) Bagaimana cara mencapai dan mengukurnya?; (h) Apakah dapat ditinjau dan dievaluasi berkala?; (i) Bagaimana CPL dapat diterjemahkan dalam kemampuan nyata?. Penyusunan kurikulum ini sangat penting karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan future engineering education yang mencakup Student choice and flexibility; Multidisciplinary learning; The role, responsi; Global outlooks and experiences; dan Breadth of student experience. Dari seluruh tahap penyusunan kurikulum, apa yang paling krusial? paling sulit? kenapa? Tahap paling krusial adalah penentuan profil lulusan. Tahap paling sulit adalah jujur terhadap yang sesungguhnya didapat dari survei untuk dijadikan rujukan. PT/PRODI banyak yang tidak realistis menentukan profil lulusan. Kurikulum hanya normatif mengikuti PT/prodi yang sudah established. Visi umumnya mengikuti “arus” mayoritas : bersaing level internasional dan yang sejenisnya. Akibatnya, prodi/lulusan tidak memiliki ciri, sulit diserap lapangan kerja.