Peristiwa tumpahan minyak (oil spill) merupakan bencana yang sangat berbahaya dan terjadi setiap tahun di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Tragedi terbaru yang terjadi di Indonesia yaitu di Lautan Aceh dan Laut Karawang. Peristiwa tersebut mengakibatkan hewan dan tumbuhan mati karena senyawa hidrokarbon yang terkandung pada minyak bersifat mudah terbakar, beracun, dan membutuhkan waktu lama untuk diremediasi sehingga sangat berbahaya bagi ekosistem laut. Oleh karena itu, perlu sesegera mungkin untuk mencegah dan menangani bencana ini.

Banyak metode yang pernah diterapkan untuk mengatasi bencana tumpahan minyak diantaranya yaitu remediasi kimia, penggunaan oil skimmer, penyemprotan dispersant, dan pembakaran in-situ. Akan tetapi, metode tersebut membutuhkan waktu yang lama, mahal, serta nonbiodegradable sehingga menambah toksisitas terhadap lingkungan. Metode yang banyak dikembangkan saat ini dan dianggap efektif yaitu penggunaan bioadsorben yang dinilai ramah lingkungan sehingga tidak berdampak negatif terhadap ekosistem laut.

Hal ini menjadi pemicu Tim “Adsorben” PKM-RE Universitas Jember yang diketuai oleh Sofiatul Hasanah (Mahasiswa Kimia UNEJ) serta dua anggota timnya Difka Augustina Diana Sari (Mahasiswa Teknik Kimia UNEJ) dan M. Khoirunnafiuddin (Mahasiswa Teknik Kimia UNEJ) untuk meneliti sebuah bioadsorben yang bernama aerogel. Aerogel ini terbuat dari biomassa yaitu limbah batang rami dengan penambahan graphene oxide (GO) dan N,N’ Methylenebisacrylamide (MBA).

Tim ini berhasil lolos pendanaan dan PIMNAS 2022 dalam bidang Riset Eksakta melalui judul proposal “VALORISASI BIOMATERIAL LIMBAH BATANG RAMI TERKOMBINASI GO/MBA SEBAGAI ADSORBEN KAPASITAS TINGGI PADA APLIKASI TUMPAHAN MINYAK DI LAUT”. Tim melakukan penelitian selama empat bulan dimulai dengan studi literatur, pengambilan bahan baku, sintesis aerogel, kemudian menguji karakteristiknya. Sofiatul Hasanah menyatakan bahwa penelitian ini menambahkan GO dan MBA dalam sintesis aerogel untuk mendapatkan kapasitas penyerapan minyak yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan untuk menangani ekosistem laut yang tercemar karena aerogel akan menyerap minyak yang ada di laut dan aerogel terbuat dari biomassa sehingga ramah lingkungan.