Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Jember kembali mengukir prestasi. Prestasi tersebut diraih dengan mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional yaitu LKTI AUC 2020 (LKTI AL-HIKMAH UNDIKSHA COMPETITION 2020). LKTI ini diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Alfin Daniel Sona Kusuma (Teknik kimia) bersama 2 temannya yaitu Melinda Rosmita (Agribisnis) dan Ainaya Rahmi Maulida Assiraj (Agroteknologi) dalam bimbingan bapak Ahmad Zainuddin, S.P., M.Si. berhasil meraih juara pertama pada ajang perlombaan tersebut. LKTI ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2020. Daniel termasuk mahasiswa yang aktif mengikuti kompetisi dan beberapa kali menjadi finalis, baik dalam perlombaan karya tulis ilmiah, penelitian, pembinaan masyarakat, maupun Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Karya tulisnya yang berjudul Bio Degradable Polybag mampu mengantarkan Daniel dan tim melewati 3 tahap  seleksi LKTI AUC. Tahap pertama adalah seleksi abstrakyang haru bersaing dengan 120 tim untuk maju ke tahap berikutnya. Tahap kedua yaitu seleksi 60 tim terbaik yang dilanjutkan dengan pengumpulan full paper. Tahap ketiga yaitu pemilihan 15 tim paper terbaik untuk mempresentasikan karya tulis ilmiah mereka dalam grand final serta menguploud video di youtube terkait karya yang dibuat. Pelaksanaan presentasi dilakukan secara online menggunakan aplikasi zoom. Hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 sehingga harus mengikuti peraturan pemerintah untuk menjaga jarak dan mengikuti protokol kesehatan. Presentasi dilakukan dengan oleh 15 tim yang terpilih secara bergantian. Kegiatan presentasi terdiri dari dua bagian yaitu mempresentasikan karya tulis dan menjawab pertanyaan dari 3 orang juri.

 

Bio Degradable Polybag merupakan karya yang dilatarbelakagi oleh permasalahan masyarakat jember terkait penumpukan kulit ari biji kopi. Polybag yang berbahan dasar kulit ari biji kopi ini memiliki berbagai macam kelebihan yaitu dapat mengurangi limbah kulit ari biji kopi dalam jumlah limbah yang cukup signifikan, mengusung pertanian atau perkebunan zero waste (tanpa limbah), menjadikan masyarakat sebagai partisipan utama dalam program ini, bahan yang diperlukan untuk membuat produk ini mudah didapatkan, dan biayanya relatif murah. Biaya yang diperlukan untuk pembuatan polybag ini sekitar dua puluh tujuh ribu rupiah. Dengan modal biaya tersebut dapat menghasilkan 55 biji polybag. Dilihat dari segi kemanan, produk polybag ini aman untuk digunakan karena berbahan baku kulit ari biji kopi. Kandungan kulit biji kopi berupa pati, asam asetat, dan gliserol yang berikatan secara fisik tidak menghasilkan reaksi kimia dan hanya menghasilkan gelatinisasi sehingga tidak akan menghasilkan terbentuknya senyawa baru. Adanya produk ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kulit ari biji kopi menjadi polybag karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan dijadikan sebagai pakan ternak.