Program Studi S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Jember pada tanggal 19 November 2022 menggelar Kuliah Tamu. Kuliah tamu dengan tema “Peluang Industri Bioetanol untuk Penyokong Ketahanan Energi” & “Ekstraksi CO2 Superkritis” dilaksanakan secara online via zoom meeting. Kegiatan Kuliah Tamu ini menghadirkan 2 pemateri yakni Anang Satria Chandranegara, M.T. dan Erna Subroto, Ph.D. Dalam kegiatan ini, Ocha Saputri yang merupakan mahasiswa Teknik Kimia 2021 bertindak sebagai Master of Ceremony (MC) dan Ir. Boy Arief Fachri, S.T., M.T., Ph.D. bertindak sebagai moderator. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember, Dr Ir Triwahju Hardianto, S.T., M.T., dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi luar biasa kepada program studi S1 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Jember atas penyelenggaraan Kuliah Tamu ini.

Bapak Anang Satria Chandranegara, M.T., menjelaskan mengenai peluang bioetanol sebagai bahan bakar terbarukan. Bioetanol merupakan etanol yang terbuat dari biomassa. Bioetanol memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar fosil, yakni sebesar 102. Dari hal tersebut, munculah inovasi untuk mencampurkan bahan bakar fosil dengan bioetanol yang bertujuan untuk meningkatkan nilai oktan pada bahan bakar dan juga menurunkan harga dari bahan bakar. Dari pencampuran bahan bakar dengan etanol sebanyak 5% (E5), bisa didapatkan penghematan sebanyak Rp. 1.414/L. Produksi etanol dalam negeri pada tahun 2021 yakni sebesar 181.467 KTA. Pada tahun 2030, kebutuhan etanol dikisarkan sebesar 1.290 KTA. Penghematan yang bisa didapat negara dengan pembuatan E5 pada tahun 2030 yakni sebesar 2.267.000.000.000 / tahun. Bapak Anang menyebutkan kendala perkembangan industri bioetanol dalam negeri yakni tidak adanya pasar nasional terkait hal ini. Kendala kedua yakni bahan baku bioetanol yang biasa digunakan oleh industri dalam negeri adalah molases, sedangkan 50% molases dalam negeri di impor dan 50% sisanya tidak dapat menutupi kebutuhan produksi untuk bioetanol. Bahan baku yang bisa digunakan untuk bioetanol selain molases diantaranya ubi jalar, nipah, jagung, singkong, sorgum manis, dan sagu. IndustrI bioetanol akan menyumbangkan 9 dari 17 goals dari SDG’s diantaranya permasalahan kemiskinan, kesehatan, air bersih, energi bersih, pertumbuhan ekonomi, inovasi, mengurangi ketimpangan, aksi iklim, dan kemitraan.

Pemateri kedua, ibu Erna Subroto, Ph.D., menjelaskan materi tentang Supercritical Extraction from Plant Material. Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki biodiversitas tinggi setelah Brazil. Metabolit pada tanaman dibagi menjadi dua, yakni metabolit primer dan metabolit sekunder. Ibu Erna juga menjelaskan bahwasanya metabolit pada tanaman memiliki manfaat bagi manusia yakni dapat digunakan pada industri makanan, farmasi, tekstil, parfum, kosmetik, dan lainnya. Untuk mendapatkan senyawa metabolit pada tanaman dibutuhkan suatu proses yang disebut dengan ekstraksi. Ekstraksi merupakan metode pemisahan bagian aktif pada tanaman secara medis dengan menggunakan suatu pelarut. Macam-macam ektraksi diantaranya maserasi, infusion, digesti, decoction, perkolasi, dan soxhlet. Pada sesi ini juga dijelaskan ciri-ciri pelarut yang baik digunakan untuk ekstraksi. Supercritical Extraction merupakan ekstraksi dimana pada proses ini digunakan untuk menggantikan pelarut konvensional seperti n-heksana, diklorometana, dan lainnya. SCF memiliki densitas seperti larutan namun berdifusi seperti gas. Hal ini menyebabkan SCF dinilai lebih cepat untuk mencapai target yang diinginkan. Tahapan pada SCF secara singkat yakni tumbuhan yang ingin di ekstrak dimasukkan ke tangki ekstrakstor. Kemudian CO2 liquid dipompakan dan dinaikkan suhunya menjadi suhu yang diinginkan. Setelah itu, tekanan ekstraktor dinaikkan oleh PRV yang menyebabkan CO2 dan ekstrak masuk ke separator. Didalam separator, CO2 dalam bentuk gas akan dipompakan kembali ke tangki CO2 dan menjadi liquid. SCF merupakan metode ekstraksi yang ramah lingkungan dan cocok untuk ektraksi semi-polar sampai non-polar. Kegiatan Kuliah Tamu ini diakhiri dengan sesi diskusi bersama kedua pemateri. Banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta menunjukkan antusiasme dari peserta. Penyelenggaraan kuliah tamu ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi seluruh mahasiswa maupun dosen Teknik Kimia.