Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) membuka kembali Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2022/2023. Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa bertujuan untuk meningkatkan produktivitas/efisiensi, sustainability dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh menjadi lebih aplikatif dalam bentuk penelitian untuk mewujudkan sawit Indonesia yang berkelanjutan. Hasil dari kegiatan lomba riset tingkat mahasiswa ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh industri kelapa sawit, pemerintah maupun oleh petani sawit dan masyarakat. Dibuktikan dengan diadakan program ini, BPDPKS berkomitmen untuk menjaga integritas serta mewujudkan kepuasan para stakeholder melalui pelayanan yang BAIK (Bersih, Akuntabel, Integritas dan Kesempurnaan) untuk mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.
Proposal dikirimkan secara online melalui alamat website https://lombariset.bpdp.or.id. Tim dari mahasiswa Prodi Teknik Kimia dan Teknik Elektro yang beranggotakan:
- Eko Saputra Widarianto Teknik Kimia 2019
- Riatus Sholehah Teknik Kimia 2019
- Syeiradiva Freya Mahira Teknik Elektro 2020
- Fatkul Ulum Arga Pratama Zakaria Teknik Elektro 2019
- Riski Teknik Elektro 2018
Perjuangan tim untuk bisa lolos seleksi dan penetapan usulan usaha oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bukanlah perkara mudah. Bersaing dengan banyak tim dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk mendapatkan intensif bantuan dana penelitian dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit bersama 30 tim lainnya. Adapun kegiatan selanjutnya adalah akan dilakukannya Pembekalan dan Field trip Lomba Riset Sawit pada 6-9 Juni 2022 di Pabrik dan Perkebunan PT Paya Pinang Group dan Hotel di Medan.
Berbagai manfaat yang didapat oleh penerima bantuan dana di BPDPKS tahun 2022, dimulai dari pembekalan yang akan diberikan oleh GAPKI, beberapa wawasa industri sawit indonesia, dan kunjungan kebun dan pabrik pengolahan TBS-CPO. Tim yang semuanya merupakan mahasiswa teknik ini mengangkat judul penelitian yakni “Pemanfaatan Karbon Aktif Limbah Cangkang, Pelepah, Dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Elektrolit Bio-Baterai Dengan Metode Sel Volta”. Penelitian ini diangkat dari permasalahan yang ada di Indonesia, yaitu peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan khususnya limbah yang diperoleh dari sektor pertanian dan perkebunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 tercatat luas hektar perkebunan sawit mencapai 56.885 ha, dengan produksi sebanyak 229,386. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara ekpor terbesar dengan kelapa sawit menjadi komoditas perkebunan unggulan, sekaligus menjadi penyumbang devisa negara. Tetapi, adanya indikasi bahwa pesatnya produksi perkembangan tersebut tidak diimbangi dalam upaya mengatasi limbah yang dihasilkan, dalam proses pengolahan masih banyak berbagai limbah ditinggalkan, antara lain tandan kosong kelapa sawit (TKKS), cangkang kelapa sawit, dan pelepah kelapa sawit. Disisi lain, bergantungnya Indonesia terhadap energi tak terbarukan menyebabkan ketahanan energi Indonesia terancam. Hal ini dibuktikan dengan posisi ketahanan energi Indonesia yang berada di peringkat rendah, hal ini dilihat dari peringkat Indonesia dalam Dewan Energi Dunia (World Energy Council) yang saat ini menempati peringkat 56 atau tergolong grade rendah (World Energy Council, 2020). Oleh karena itu, dengan beberapa limbah sawit dapat dijadikan bahan baku larutan elektrolit dengan tingkat elektrolit tinggi dan data World Energy Council yang menunjukkan rendahnya ketahanan energi Indonesia. Diperlukan adanya energi alternatif yang dapat digunakan sebagai energi baru terbarukan dan berkelanjutan. Dengan Pemanfaatan Karbon Aktif Limbah Cangkang, Pelepah, Dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Elektrolit Bio-Baterai Dengan Metode Sel Volta. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mengurangi banyaknya limbah sawit yang ada di Indonesia khusunya limbah cangkang, pelepah, dan tandan kosong kelapa sawit untuk dijadikan produk yang lebih bermanfaat.